rapid antigen di stasiun gambir
Suasana Rapid Antigen di Stasiun Gambir (Sumber : Tim Bacapaja)

Pada tanggal 21 Desember 2020 kemarin, pemerintah mengubah peraturan dalam menggunakan kendaraan umum jarak jauh. Peraturan tersebut adalah kewajiban untuk menyertakan surat Rapid Antigen atau SWAB PCR sebagai salah satu syarat untuk menggunakan moda transportasi Pesawat atau Kereta Api.

Menyambut peraturan terbaru ini, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) akhirnya menyediakan layanan rapid antigen di beberapa stasiun. Berikut adalah nama-nama stasiun yang menyediakan layanan rapid antigen :

  1. Stasiun Gambir
  2. Pasar Senen
  3. Kiaracondong
  4. Cirebon Prujakan
  5. Tegal
  6. Semarang Tawang
  7. Yogyakarta
  8. Surabaya Gubeng
  9. Surabaya Pasar Turi.

Tim Bacapaja mencoba untuk merasakan bagaimana pengalaman melakukan rapid tes antigen di Stasiun Gambir.

Pengalaman ini kurang lebih hampir sama dengan artikel sebelumnya (Baca : Pengalaman Melakukan Rapid Test di Stasiun Gambir) hanya saja tes yang dilakukan berbeda.

Sedikit informasi yang membedakan antara Rapid Test Antibodi dan Rapid Test Antigen adalah sampelnya. Rapid test Antibodi menggunakan sampel darah sedangkan untuk rapid test antigen menggunakan cairan yang ada di dalam hidung.

Untuk lokasi rapid antigen di stasiun masih sama seperti rapid antibodi, bisa dibaca di artikel ini.

rapid antigen stasiun gambir
Suasana Rapid Antigen di Stasiun Gambir (Sumber : Tim Bacapaja)

Bisa dibilang peminat tes Rapid Antigen ini sangat banyak. Hal ini bisa dilihat dari panjang nya antrian saat melakukan registrasi. Pada saat melakukan registrasi, Kita akan diberi nomor antrian, kemudian petugas akan menyuruh kita untuk menuliskan nama, kode booking tiket, dan nomor telepon. Kemudian Kita akan disuruh untuk membayar Rp 105.000 untuk mendapatkan sebungkus alat untuk rapid antigen.

alat rapid antigen
Suasana Rapid Antigen di Stasiun Gambir (Sumber : Tim Bacapaja)

Oiya ada sedikit info dari petugas, bahwa tes ini hanya berlaku 3×24 jam (3 hari). Jadi kalo Kamu ingin berangkat di tanggal 10, maka Kamu harus melakukan tes rapid antigen antara tanggal 7-9. Namun PT. KAI menyarankan melakukan tesnya di H-1. Dan jika Kamu akan balik ke Jakarta, Kamu harus melakukan tes lagi jika tanggal kamu balik sudah melewati 3 hari batas masa berlaku rapid antigen.

Setelah kamu mendapatkan alat rapid nya, Kamu disuruh menunggu panggilan sesuai nomer urut untuk melakukan rapid antigen. Sialnya Tim Bacapaja mendapatkan nomer urut 437 sehingga Kami harus menunggu cukup lama, padahal Kami sudah tiba di stasiun pada pukul 7 pagi lho!

Suasana Rapid Antigen di Stasiun Gambir (Sumber : Tim Bacapaja)
rapid antigen di gambir
Suasana Rapid Antigen di Stasiun Gambir (Sumber : Tim Bacapaja)

Nah kalo sudah mendapatkan panggilan, saatnya kita melakukan test!

Ada sekitar 10 meja petugas yang melakukan test ini, jadi tidak perlu khawatir jika antrinya panjang, karena petugasnya juga banyak.

Saat melakukan tes, Kami diberi instruksi oleh petugas untuk mendongak kan kepala sedikit, kemudian petugas akan memasukkan rapid stick nya secara perlahan ke lubang hidung kanan & kiri secara bergantian. Gimana rasanya? Gak sakit kok, cuma geli-geli aja di hidung. Test ini bisa dibilang cepet banget kurang dari semenit.

Suasana Rapid Antigen di Stasiun Gambir (Sumber : Tim Bacapaja)

Setelah selesai melakukan test, kita kembali harus menunggu hasil di tempat pengambilan hasil rapidtest. Petugas nanti akan memanggil nama sesuai yang tertera pada saat registrasi. Kami harus menunggu kurang lebih 15 menit untuk mendapatkan hasil rapidtest tersebut.

Hasil rapid test Kami negatif!!
Cukup bersyukur dan merasa aman saat mengetahuinya, jadi Kami bisa pergi naik kereta deh!

Nah kurang lebih seperti itu ya pengalaman Kami melakukan rapid test antigen di stasiun Gambir. Overall kami tidak menemui kendala yang berarti saat melakukan registrasi ataupun saat test. Yang menyebalkan mungkin hanya saat mengantri atau menunggu, karena peminatnya sangat banyak sekali (>100 orang). Kami sarankan untuk datang pagi-pagi sekali (pukul 6) agar tidak bertemu antrian yang mengular.

(Visited 267 times, 1 visits today)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.