Mengenal Lebih Dalam Tentang Simbol “White Power” yang Diisyaratkan Oleh Arnautovic Saat Membobol Makedonia Utara

Marko Arnautovic datang dari bangku cadangan untuk membantu Austria memulai kampanye Euro 2020 mereka dengan kemenangan 3-1 atas Makedonia Utara di Bucharest.
Dia mengitari kiper kemudian melepaskan tembakan ke bagian belakang gawang yang memicu dirinya melakukan selebrasi liar. Arnautovic tampaknya meluncurkan kode verbal pada lawannya sebelum akhirnya dikerumuni oleh rekan satu timnya. Tiba-tiba Kapten Austria David Alaba meraih wajahnya dalam momen selebrasi tersebut.

Sepertinya David Alaba menyadari bahwa Marko Arnautovic sedang melakukan isyarat “White Power” dengan melipat tangannya membentuk gestur “Oke”.
Lalu sebenernya, apa itu gestur White power? Dan kenapa kode nya adalah melipat jari membentuk gestur Oke?
Ternyata pada tahun 2017, gerakan tangan “oke” memperoleh makna yang benar-benar baru dan berbeda berkat postingan anggota situs web 4chan. Dalam postingan tersebut, mereka mempromosikan gerakan itu sebagai simbol kebencian, mengklaim bahwa gerakan itu mewakili huruf “WP” singkatan dari “White Power”. Dengan membentuk gestur “oke” mereka melakukan kampanye tersembunyi karena gestur tersebut dianggap aman. Dalam setiap kasus, mereka berharap bahwa media dan kaum liberal akan bereaksi berlebihan dengan mengutuk citra umum sebagai supremasi orang kulit putih.

Penggunaan isyarat tangan “oke” saat ini masih merupakan tujuan tradisionalnya yaitu sebagai isyarat yang menandakan persetujuan atau persetujuan. Akibatnya, seseorang yang menggunakan simbol ini tidak dapat dianggap sebagai sebuah kode terselubung untuk menyerukan supremasi kulit putih kecuali ada bukti kontekstual lain untuk mendukung pendapat tersebut.
Sejak 2017, banyak orang telah dituduh sebagai rasis atau supremasi kulit putih karena menggunakan gerakan “oke” dalam arti tradisional.


Lalu apa alasan Marko Arnautovic mengeluarkan isyarat “Oke” tersebut saat melawan Makedonia Utara?
Kemungkinan isyarat ejekan tersebut ditunjukkan untuk pemain Makedonia Utara yang memiliki ras Albania, yakni Ezgjan Alioski ataupun Egzon Bejtulai. Arnautovic merupakan keturunan Serbia dari ayahnya. Seperti diketahui, hubungan etnis Serbia dan Albania memburuk akibat perang Yugoslavia dan perang Kosovo. Jika Arnautovic terbukti melakukan ejekan rasialis, maka hukuman menanti pemain Shanghai Port itu.