Ilustrasi harga saham (sumber : Unsplash)

Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia sedang keranjingan untuk membeli saham. Untuk yang sudah berpengalaman, tentunya memilih-milih saham yang tepat untuk mereka sangatlah mudah. Namun, bagi yang masih memulai, pasti timbul pertanyaan tentang bagaimana cara mengetahui suatu saham yang akan dibeli mahal atau murah? Berikut adalah penjelasannya.

harga saham
Contoh harga saham (sumber : Big Alpha)

Jika dilihat sekilas, harga per lembar saham UNVR lebih murah dibanding BBCA. Tapi, untuk menilai mahal/murahnya sebuah saham, ada faktor lain yang perlu kita lihat selain harga, yakni valuasi/value. Apa bedanya harga dengan value?

Harga adalah apa yang kamu bayar, dan value adalah apa yang kamu dapatkan. Value disini adalah nilai sebuah perusahaan jika diukur menggunakan beberapa indikator tertentu, misalnya laba, aset, atau growth.

Sementara harga saham merupakan harga yang ditawarkan di pasar. Harga saham bisa lebih tinggi (overvalued) atau lebih rendah dari value perusahaan (undervalued).

Nah ada beberapa rasio yang digunakan untuk menilai valuasi perusahaan, seperti PER, PBV, dan lain-lain.

Price to earning ratio (PER) atau perbandingan harga saham dengan laba per saham. Rasio ini sering dipakai para investor untuk menilai mahal atau murahnya suatu saham.

Cara menghitung PER :
PER = Harga saham/Laba per saham
satuan PER adalah kali (x). PER mengindikasikan harga saham saat itu setara dengan berapa kali pendapatan bersih selama satu tahun.

Misal :
Saham A = Harga Rp 2000, PER 10x
Saham B = Harga Rp 700, PER 15x

Saham mana yang relatif murah?
Sepintas, secara nominal saham B terlihat lebih murah. Tapi jika dilihat rasio PER-nya, PER 10x relatif lebih murah daripada PER 15x.

Sejumlah pakar menyatakan PER dibawah 10x mengindikasikan bahwa saham tersebut sedang berharga murah. Tapi, ada 2 cara untuk menilai mahal/murahnya sebuagh saham menggunakan PER.

  • Sektoral : Bandingkan PER emiten dengan PER rata-rata di industrinya atau emiten lain di industri sejenis. Sebab, PER satu sektor berbeda dengan sektor lain. PER di industri tambang tidak bisa dibandingkan dengan PER di industri kesehatan.
  • Historikal : Bandingkan PER saat ini dengan PER saham di masa lalu.

Sumber : Big Alpha

(Visited 104 times, 1 visits today)

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.